"Manuasia bijak taat pajak"
Nah sebagai salah satu dari manusia yang bijak, dengan tekad bulat aku mencoba untuk mengurus Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) disamping memang ada maunya :-)
Meski dengan sedikit setengah hati karena memang sepertinya masalah pengurusan sesuatu yang berhubungan dengan istansi pemerintah agak ribet, nggak transparan, dan biasanya ada aturan yang nggak sesuai dengan apa yang tertera di papan pengumuman....
Dan benar sekali...meski tertera di pengumuman bahwa pengurusan PBB baru tidak memerlukan pengantar lurah bargi yang sudah bersertifikat, tetep diminta pengentar lurah dengan argumen itu objek baru...
Ok...petualangan hari pertama cukup...
Pengantar lurah.....ini berarti juga harus ada pengantar RT dan RW...
Sebenarnya lebih males lagi berhubungan dengan yang namanya kelurahan...lebih nggak jelas dan nggak trasparan akan syarat-syarat pengurusan sesuatu...
Setelah dapet pengantar RT dan RW, akhirnya dengan kemantapan hati berangkatlah ke kelurahan....
Dengan membawa amunisi :
1. Pengantar RT/RW
2. Copy PBB tetangga
3. Copy IMB
4. Copy sertipikat
5. Copy KTP
Ok pak.. silahkan ditunggu bgitulah kira-kira ibu yang kelurahan bilang...
10 menit....15 menit....20 menit...30 menit...spertinya belum ada progress
kurang lebih 1 jamj menunggu kucoba tanya ke si ibu...
"oh yang tadi ya....?" Damn.....1 jam berkasku blm diapa-apain....kalo sekedar ngetik saya juga bisa bu...5 menit juga kelar...haduhhh...sabar...sabar...
10 menit kemudian jadilah tuh surat pengantar lurah, segera kubawa ke kantor pajak dengan amunisi :
1. Copy KTP
2. Surat Pengantar Lurah
3. Copy Sertipikat
4. Copy AJB
5. SPOP (form isian dari kantor pajak)
6. Copy PBB tetangga
7. Copy IMB
Sebenarnya no 6 & 7 tidak termasuk yang disyaratkan....
Kemudian ngembil nomor antrian ....nunggu sebentar langsung dilayani tuh sama mbak-mbak yang di loket...10 menit dikasih print out untuk ngambil 2 bulan lagi...
Haduhhhh....nunggu lagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar